2.1.11

KENAIKAN TINGKAT SUKU BUNGA


ANCAMAN DAN PELUANG KENAIKAN TINGKAT SUKU BUNGA BANK
Bank Indonesia sudah mulai menaikkan suku bunga, walaupun kenaikkannya lambat sekali. Jika Bank Indonesia sudah mulai menaikkan suku bunga, berarti kalangan perbankan juga berkesempatan untuk menaikkan suku bunga. Tujuannya yang pertama adalah agar masyarakat mau menaruh uangnya di bank. Kedua, jika bank memegang banyak uang dari masyarakat, mereka masih bisa menempatkan uang tersebut di Bank Indonesia dan Bank masih mendapat untung. Misalnya saja sekarang bunga simpanan di bank rata-rata 5%, sedangkan suku bunga di Bank Indonesia mencapai lebih dari 7%, sehingga bank masih untuk dua poin persen.
Bagaimana bank dan Bank Indonesia menetapkan suku bunga? Umumnya cara yang dilakukan adalah dengan memberi tambahan di atas inflasi. Misalnya saja tahun ini inflasi diperkirakan sebesar 6%. Maka kalau Bank Indonesia memberi bunga 7,5% berarti bunga riil yang dinikmati masyarakat adalah 1,5%. Bunga riil inilah yang akan menjadi faktor menentukan, apakah masyarakat mau menempatkan uangnya di tabungan, atau memilih menginvestasikannya.
Pengaruhnya pada Saham
Logika pasar menyebutkan, kalau suku bunga naik, maka harga saham cenderung turun. Alasannya sederhana sekali. Orang yang punya uang akan cenderung menarik uangnya dari bursa saham dan menempatkannya di bank, misalnya dalam bentuk deposito. Mereka melakukan itu karena simpanan di bank risikonya jauh lebih kecil, tetapi keuntungannya (bunga) lebih pasti. Uang mereka di bank tidak akan pernah turun, melainkan justru naik terus walaupun sedikit. Sedangkan investasi di saham umumnya lebih berisiko, walaupun peluang untungnya lebih besar.
Maka jika suku bunga sedang turun, pemilik uang akan cenderung menginvestasikan uangnya, termasuk di antaranya pada instrumen saham. Mereka melakukan itu karena, di samping ada uang, juga ada harapan bahwa dunia usaha akan untung besar karena suku bunga yang rendah. Dengan suku bunga rendah, berarti bank juga bisa memberi kredit dengan bunga yang rendah kepada dunia usaha. Jika  dunia usaha mendapatkan kredit dengan bunga rendah, berarti mereka berpeluang mendapat untung yang lebih besar, saat untung perusahaan lebih besar, maka dividen atau sisa hasil usaha yang dibagikan kepada pemegang saham akan meningkat. Itu sebabnya orang memang cenderung untuk berburu saham pada musim seperti itu, dan sebaliknya.
Logika seperti itu hampir sepenuhnya jalan di negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Singapura, Inggris atau Jerman. Tetapi di Indonesia sering kali yang terjadi di pasar agak berbeda dengan logika itu. Dalam satu tahun terakhir memang kondisi pasarnya cocok dengan logika bunga di atas. Suku bunga turun, dan harga saham terus merayap naik. Dalam beberapa pekan terakhir sebenarnya suku bunga cenderung turun, tetapi harga saham terus naik, walaupun sempat turun sebentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar