Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang
harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan
karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan
yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan
laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal
ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka
untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan
standar di masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar
akuntansi yang berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang
ada di negara tersebut juga. Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh
masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu
negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa
batas negara, sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang
investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke
negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu
masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan
standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta
calon investor dan calon kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami
laporan keuangan yang disajikan dengan standar yang berbeda-beda.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari
konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi
keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah
dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada
tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal
di luar pasar Negara asal dan para investor yang berusaha untuk melakukan
diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah yang makin
meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal akuntansi,
pengungkapan, dan audit.
Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi
seolah-seolah keduanya memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan
harmonisasi, secara umum standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang
kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal
dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan
antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplemntasikan secara
internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan
pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan
telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun
terakhir.
Komparabilitas informasi keuangan merupakan konsep yang
lebih jelas daripada harmonisasi. Informasi yang dihasilkan dari system akuntansi,
pengungkapan dan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki
kemiripan dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat
membandingkannya tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu system.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan
pengungkapannya
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek,
dan
3. Standar audit
Keuntungan harmonisasi internasional
• Bahasa, Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang
sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
• Harmonisasi perpajakan an sistem jaminan social, Keuntungan.
Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukuo besar dalam perencanaan, biaya
sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian harmonisasi internasional
Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang
kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang
berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di
negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan
sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi
memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya
semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan
menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan
diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP
global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat
bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan
berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan
memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih
baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang
3. perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi
Untuk mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang
diakibatkan adanya perbedaan dalam standar akuntansi yang digunakan oleh
berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC)
yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi internasional
(IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS
dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee).
Perkembangan selanjutnya adalah IASC membentuk IASC
Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar akuntansi dan
standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar
akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang
ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah
1. IASB (International Accounting Standard Board)
2. IFRIC (International Financial Reporting Committee)
3. SAC (Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru
dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi
atas standar yang dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan
standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada
sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi
nama IFRS (Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi
standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang
benar-benar baru.
Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi
langsung oleh para penyusun standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi
standar mereka agar sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional.
Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah
mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan
akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya
standar tersebut.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat
beberapa macam langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan
perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar
langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi
dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana
pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara
tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Negara
tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak
bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Harmonisasi fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin
ada perbedaan antara standar yang dianut oleh negara tersebut dengan standar
internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan dalam standar tersebut bukan
perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama perbedaan tersebut tidak
berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara yang bersangkutan.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks
standar internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar.
Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya
dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar
biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara
tersebut dengan standar internasional.
Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut
perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan
antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara
internasional.
sumber :